Senin, 09 November 2009

Akibat DBD

Senin, 09 November 2009

CILACAP, (PRLM).- Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Cilacap Jawa Tengah meningkat hampir dua kali lipat. Hingga Oktober ditemukan 907 penderita dengan korban meninggal sebanyak tujuh orang. Sebagian besar korban meninggal akibat terlambat dibawa ke rumah sakit.

"Pasien DBD meninggal akibat terlambat dibawa ke rumah sakit, mereka datang ketika penyakit sudah memsuki stadium empat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap Sugeng Susanto di Cilacap Senin (9/11).
Keterlambatan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain, gejala DB yang diawali dengan demam tinggi selalu dianggap sebagai penyakit flu biasa. Kondisi ini akan berlangsung selama tiga hari, pada hari ke empat panas akan menurun, "Orang mengira kondisi demikian sudah memasuki proses kesembuhan. Padahal sebaliknya, DBD sudah memasuki stadium empat artinya sudah sangat parah," terangnya.


Sebagian pasien yang meninggal, diakui berasal dari daerah pelosok, seperti Kawunganten, Dayuehluhuer, Kesugihan dan Patimuan jauh dari Puskesmas atau rumah sakit. "Jika mereka dari keluarga miskin, Pemkab Cilacap sebenarnya akan menanggung biaya transportasi dan perawatan. Kita punya anggaran untuk itu," jelasnya.

Jumlah anggaran yang disediakan sebagai jaminan kesehatan masyarakat yang dialokasikan dari APBD dan APBN totalnya sebesar Rp 7,8 miliar per tahun untuk 658.000 warga tidak mampu, atau sepertiga dari total penduduk Cilacap.

Diakui DBD, tahun ini meningkat hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya, sejak awal tahun hingga menginjak bulan ke 11 tercatat 907 penderita dengan korban jiwa tujuh meninggal. Padahal sampai akhir tahun 2008 tercatat DBD telah menimbulkan korban meninggal enam korban dari 604 kasus yang muncul di sejumlah wilayah endemik.

Sejumlah wilayah yang sebenarnya bukan endemik pada tahun ini ditemukan DBD seperti di sejumlah kecamatan di wilayah Cilacap barat. DB merupakan penyakit siklus tahunan dan masa perekembangbiakan telur hingga menjadi nyamuk penyebar virus hanya 10 hari. Telur yang terkandung virus dapat bertahan hidup tanpa air hingga 6 bulan, sementara nyamuk dewasa yang bervirus dapat bertahan hidup hingga 3 bulan dengan hidup di air yang tidak berhubungan langsung dengan tanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar